Friday, February 26, 2010

kabut jadi uang

Waktu itu, aku dan seorang sepupuku yang baru pulang dari Australia, setelah tiga tahun kuliah di sana, tengah berkendara sekitar Danau Toba. Sebelumnya, kami telah menempuh perjalanan semalam dari medan. Tanpa terasa hari sudah pagi, air danau mulai memerah dan kabut mulai muncul. ”mengapa banyak asap nih?” sepupuku panik. Aku balik mempertanyakan asap yang di maksudnya. Sepupuku lantas menunjukkan ke arah danau. Aku spontan tertawa keras. Bukan asap tapi kabut?”jelasku. Namu, sepupuku tetap tidak paham dengan penjelasan ku.

”Kabut? Tanyanya. Waduh ternyata akibat lahir dan besar di jakarta tanpa pernah ke luar kota dan terus bablas ke luar negeri membuat sepupuku tidak pernah mengenal kabut. Akhirnya, aku maklum karena di jakarta memang susah melihat kabut (embun) sebab yang ada hanya asap knalpot kendaraan.

Alhasil, sepanjang perjalanan hampir kami hanya membahas soal kabut. Mobil keluaran tahun 1970-an milik pamannya yang kami pinjam itu nyaris berjalan tanpa menperhatikan rambu lalu lintas, akibat keasyikan kami mengobrol tanpa kami sadari, sebuah sedan BMW sedang berhenti di lampu merah di depan kami, tabrakan dari belakang pun tidak terhindarkan. Gawat urusan ini. polantas segera datang dan membawa kami beserta pemilik BMW itu ke kantor polisi.

Kami hanya diam karena takut. Namun, anehnya pemilik BMW tadi justru di masukkan ke sel. Lima menit kemudian, datang seorang pria berpakaian necis menghampiri kami. ” terima kasih, terimalah ini sebagai imbalan untuk beli rokok,” katanya. Kami tetap merasa aneh dan kebingungan. Pria itu memaksa kami untuk menerima imbalan darinya, melihat kami telah membantu menemukan mobil BMW miliknya yang telah hilang sejak tiga minggu yang lalu. Kami pun bersedia menerima pemberiannya.

Alangkah terkejutnya kami, ternyata uang rokok yang kami terima itu sebesar Rp 20 juta sebanyak Rp12 juta kami gunakan untuk memperbaiki mobil tua paman dan sisanya kami bagi berdua. Gara-gara kabut kami dapat duit
Hahahahahahahah.............

1 comment: